jenuhnya sepakbola indonesia

...

Krisis sepak bola indonesia sepertinya belum juga berakhir, setelah hampir berbulan-bulan terjadi kekisruhan mengenai kepemimpinan nurdin halid di pssi sampai dibentuknya komite normalisasi oleh fifa, namun masalah pun belum juga berakhir. Komite normalisasi sebenarnya mempunyai misi yang cukup menggemberakan, menyelesaikan masalah yang ada dengan lebih mengedepankan rekonsiliasi semua pihak demi perbaikan pssi dan persepakbolaan indonesia. Misi utama komite normalisasi diantaranya yaitu pelaksanaan konggres pssi dan penyelesaian kasus LPI. Pada awalnya komite normalisasi cukup memberikan harapan, namun seiring berjalannya waktu kini komite inipun banyak mendapat cobaan yang berat. Kekisruhan kini datang dari sekelompok orang yang menamakan sebagai kelompok pemilik suara atau sering disebut kelompok 78. Pada awalnya komite normalisasi mangadakan pertemuaan dengan kelompok pemilik suara namun ditengah pertemuan berubah menjadi konggres pembentukan komisi pemilihan dan komisi banding. Setelah Agum Gumelar ketua komite normalisasi bertemu fifa dan melaporkan semua kegiatan, ada beberapa hal yang kini menjadi sebuah polemik. Keputusan fifa diantaranya menerima pembentukan komisi banding tetapi menolak pembentukan komisi pemilihan sehingga komisi pemilihan tetap dijalankan oleh komite normalisasi, menolak 4 bakal calon ketua umum pssi yang digugurkan oleh komisi banding yaitu nurdin halid, nirwan bakrie, george toisutta, dan arifin panigoro.
Hasil keputusan fifa menghadirkan masalah baru bagi pssi, kini muncul isu-isu baru akan digelarnya konggres tandingan dari kelompok yang kontra terhadap keputusan fifa. Seandainya hal ini benar-benar terjadi kemungkinan besar indonesia akan mendapatkan sanksi berat dari fifa yaitu pembekuan pssi atau bahkan bisa dikeluarkan dari keanggotaan fifa. Sebuah kerugian yang sangat besar bila ini benar-benar terjadi, karena semua kompetisi yang ada diindonesia tidak akan diakui oleh fifa dan semua kegiatan tim nasional tentunya akan dihentikan dikancah internasional. Sebenarnya hal tersebut bisa dihindari kalau semua pihak mau berbesar hati menerima semua keputusan fifa, mengedepankan kepentingan sepakbola indonesia daripada ego semata.
Masyarakat indonesia sebenarnya sudah kelelahan menghadapi semua kekisruhan yang terjadi. Sepakbola yang seharusnya berkompetisi diatas lapangan namun kini masih terus kisruh didalam organisasi pssi, mau sampai kapan kita begini dan mau sampai kapan sepakbola mengalami kemunduran terus. Ayolah semua pihak kita junjung fairplay dan sportivitas demi kemajuan sepakbola indonesia dan tinggalkanlah ego dengan tetap menghargai perbedaan yang ada. GARUDA DI DADAKU
Read More..