Tumor Ancam Belasan Ribu Ha Sengon

...
Suara Merdeka
28 April 2008


WONOSOBO- Petani desa hutan di Kabupaten Wonosobo resah setelah penyakit karat puru atau biasa disebut tumor, menyerang sengon atau albasia.

Tingkat kerusakan yang ditimbulkan penyakit itu pun beragam. Para petani kian gelisah karena sudah menanam banyak albasia (Paraserianthes falcataria). Bahkan luasnya mencapai 19.619,45 ha dan tersebar di 13 kecamatan.
Kepala Desa Pungangan, Kecamatan Mojotengah, Warseno (38) mengatakan, karat kuru kali pertama di Desa Wonokromo. Saat itu, tanda-tanda serangan tidak cepat diketahui.


”Warga baru tahu setelah tumor tersebut berukuran separo kepalan orang dewasa,” ujarnya.

Dia juga mengaku tanaman miliknya terserang peyakit serupa. Ketika itu, 2 dari 100 batang albasia yang berumur satu tahun tiba-tiba melengkung. Ternyata setelah diamati, ada tumor yang menempel di percabangan batang pokok kayu. Tumor sudah mengeras.

Penyakit itu juga cepat menyebar bahkan dalam sepekan telah mengganggu pertumbuhan albasia. Terlebih jika petani tidak rajin memantau albasia yang berumur 1-2 tahun.

Para petani juga mengatkan kesulitan membasmi penyakit tersebut. Penggunaan fungisida juga dirasakan kurang efektif.

Kualitas Menurun

Kasi Pembinaan Sarana Produksi Endang Lis SHut menjelaskan, sebenarnya hama yang patut diwaspadai adalah penggerek batang sengon (Xystrocera festiva). Sebab banyak demplot penggergajian yang melaporkan, kualitas kayu petani menurun. Sebab hama penggerek itu menghasilkan lubang di bagian.

Untuk parasit karat puru, bila sejak dini sudah mengamati, petani secara cepat bisa mencegahnya agar tidak menyebar ke tanaman lainnya. Pada umumnya, parasait tersebut pada tanaman muda, menempel pada sekitar batang baik di pucuk maupun cabang. (J9-72)

No comments:

Post a Comment