wisata loko tour asyik juga

...
Loko Tour
http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewartikel.asp?id=88

Daun berguguran,meranggas,tinggallah pohon-pohon berdiri diantara panas dan teriknya matahari,musim berganti,daun bersemi, hamparan hijau hutan di musim hujan diselingi nyanyian satwa bersahutan, itulah nuansa hutan Jati diantara dua musim, menyimpan legenda dan tradisi masyarakat disekitar yang sangat menarik untuk diresapi.
Wisatawan dapat menikmati nuansa alam hutan Jati dengan keunikan lingkungan dan tradisi masyarakat dilokasi hutan Jati (Tectona grandis )KPH Perum Perhutani,Cepu Jawa Tengah. Perjalanan ke lokasi wisata Loko Tour dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat ataupun dengan kereta api lintas Jakarta-Semarang-Surabaya.
Begitu tiba dilokasi wisata,Anda akan diantar berkeliling hutan Jati dengan mengendarai gerbong yang ditarik oleh lokomotif tua buatan Berlier Maschinenbau Jerman tahun 1928, yang akan membangkitkan kenangan nostalgia masa lalu. Semilir angin mengantar kita menikmati keramahtamahan penduduk desa, uniknya hutan Jati sejauh 60 km dan ladang-ladang minyak yang diolah dengan tradisional.Bengkel Traksi,stasiun awal perjalanan wisata kita, terletak dilokasi Kantor KPH Cepu,dari sinilah wisatawan akan berkeliling melintasi hutan Jati diketinggian 25-250 m diatas permukaan laut, dengan suhu udara 220- 340C.Setelah perjalanan menempuh jarak 2 km, Anda akan dibawa ke hamparan log Jati di Tempat Penimbunan Kayu Batokan. Bersebelahan dengan TPK,wisatawan dapat menyaksikan Industri Pengolahan Kayu Jati (IPJK) Cepu, disinilah Anda dapat melihat proses pembuatan furniture,pintu-pintu Jati, Pinus,dan Mahoni,diolah menggunakan mesin-mesin modern.

Harmoni kerjasama yang sangat indah antara teknologi canggih masa kini dan pola tradisional pengelolaan hutan Jati dapat Anda lihat disana, dimulai dari pengembangbiakan pohon Jati melalui stek pucuk,
kultur jaringan dan kebun benih klonal di Pusat Jati atau Teak Centre yang dikerjakan dengan teknologi terkini yang sangat canggih, berpadu dengan pola tradisional penanaman,pemeliharaan,penebangan manual oleh blandong yaitu pekerja tebang profesional yang tinggal di desa sekitar hutan menggunakan kapak atau gergaji.
Tenaga Sapi Sarad, cara tradisional untuk mengangkut kayu Jati ke TPK,
selain lori yang ditarik lokomotif, melalui jaringan rel yang dibuat tahun 1915,
melengkapi nuansa tradisional pengelolaan hutan Jati dilokasi ini

Tanpa terasa, waktu telah beranjak siang, sampailah kita di tempat peristirahatan Gubug payung,yang terletak di Monumen Hutan Jati Alam BKPH Pasar Sore KPH Cepu. Disinilah wisatawan dapat melihat pohon tertua yang ditebang pada tahun 1976 yang diperkirakan berumur 132 tahun (pada tahun 2000).
Liukan penari, suara merdu penyanyi Tayub, menghilangkan rasa penat sambil menikmati hidangan makan siang.

Sebelum kembali Anda dapat menikmati harmoni irama yang merdu dari Lesungan,yang merupakan tradisi masyarakat desa sekitar hutan Jati sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.Setelah penat berkeliling seharian, Anda akan disambut nyamannya kamar ber AC,di Wisma Perum Perhutani.
Sebelum sampai di wisma jangan terlewatkan untuk mampir membeli kerajinan
kayu karya tangan-tangan trampil khas daerah Cepu. Lezatnya Sate dan Ayam Bakar yang menjadi ciri khas daerah setempat,melengkapi kenangan indah mengikuti wisata Loko Tour di kota Cepu.


No comments:

Post a Comment