fenomena ponari sweat (2)

...

Cerita penyembuhan ponari
Dari pemberitaan di tv setiap hari ribuan orang telah datang ketempat praktek ponari. Mereka rela mengantri bahkan harus menginap berhari-hari demi mendapatkan air bertuah ponari. Saking banyaknya orang yang mengantri dan berdesak-desakkan sampai jatuh korban beberapa orang meninggal karena tidak kuat lagi berdesakkan. Namun hal ini tidak menyustukan antrian orang yang datang, pihak kepolisian sempat menutup praktek pengobatan ponari demi keamanan tetapi pada akhirnya praktek pengobatan harus dibuka kembali akibat begitu banyaknya orang yang terus mengantri demi air ponari.
Bagaimana penyembuhan ponari ? dari beberapa cerita mengtakan teknik pengobatannya dilakukan dengan mencelupkan batu ajaib ponari ke dalam segelas air kemudian air tersebut diminum atau dibasuhkan pada tubuh yang sakit dan kesembuhan terjadi. Pada awalnya teknik ini dilakukan saat pasien tidak begitu banyak namun setelah begitu banyaknya pengantri akhirnya pengobatan dilakukan dengan cara setiap orang yang dating harus dating dengan mambawa air sendiri kemudian ponari akan berputar mencelupkan batunya ke dalam air yang dibawa pasiennya. Saking banyaknya pasien dan mungkin karena ponari mulai merasa kelelahan pengobatan harus dilakukan dengan menggendong ponari berkeliling sambil mencelupkn batu ajaibnya.

Saat pengobatan ponari ditutup kepolisian sempat muncul keputusasaan para pasien yang sudah berhari-hari menunggu pengobatan. Dari mereka mulai frustasi yang pada akhirnya mereka berebut air sumur yang ada dirumah ponari. Mereka menganggap air tersebut mampu menyembuhkan juga, bahkan yang paling aneh pun terjadi mereka mengambil air comberan bekas mandi ponari yang menurut mereka juga mampu menyembuhkan penyakit. Gak kebayang kan air comberan mereka ambil dan mereka minum padahal disitu tentunya banyak terdapat kuman-kuman penyakit.

Bagaimana pandangan mereka
Dengan semakin hebohnya dukun ponari, perhatian mulai muncul dari beberapa kalangan. Dari wawancara di tv salah seorang yang paling berkepentingan dengan kesehatan berpendapat, mereka mengatakan “itu adalah hal yang biasa dengan kultur masyarakat kita yang masih percaya terhadap hal-hal yang bersifat mistik. Fenomea tersebut nantinya juga akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu dan seiring ceritan yang akan muncul kare tidak adanya kesembuahan dari pengobatan ponari”. Harusnya pemerintah mampu melihat tersebut sebagai sebuah cerminan terhadap layanan kesehatan yang selama ini terjadi di masyarakat. Dengan kondisi sekarang yang obat dan biaya rumah sakit begitu mahal orang mulai putus asa untuk berobat kerumah sakit sehingga mereka lebih memilih untuk berobat alternarif dengan biaya yang tentunya lebih ekonomis.
Ponari adalah seorang bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar kelas tiga, dengan usianya yang masih begitu belia masa kecil ponari harus diisi dengan masa-masa yang penuh keceriaan. Tetapi dengan statusnya yang saat ini sebagai dukun cilik, masa kecilnya harus dihabiskan dengan praktik pengobatan ribuan orang yang mungkin dia sendiripun merasa keidaknyamanan. Hal tersebut sempat mendapat perhatian beberapa orang yang konsen terhadap perlindungan anak, para ahli mengatakan telah terjadi eksploitasi anak dibawah umur terhadap masa kecil yang dilaluinya. Dari hasil wawancara seorang ahli perlindungan anak terhadap ponari mereka mengatakan bahwa ponaripun sempat merasa ketidaknyamanan dengan apa yang dialaminya sekarang. Dia mengatakan bahwa dia ingin menolong orang tapi tidak dengan keadaan yang seperti sekarang terjadi, begitu banyak orang dan begitu menjemukkan. Dari situ tentunya dapat dilihat bahwa ponari tetaplah seorang bocah yang ingin seperti bocah-bocah lainnya menikmati masa-masa indahnya.

Benarkah penyembuhan ponari
Suatu saat aku kemari mendengarkan salah satu radio terkenal di Surabaya, saat itu mereka membahas tentang fenomea ponari sweat. Dari kesaksian seorang pendengar dia menceritakan tentang pengalamn keluarganya tentang pengobatan ponari. Saat itu ibunya si R sebut saja begitu sedang mengalami jatuh dan sakit pada kakinya. Mendengar cerita tetangganya yang menyarankan mengikuti pengobatan ponari, akhirnya ibunya si r mencoba pengobatan tersebut. Kondisi saat itu ibunya si R sakit sehingga menyuruh seseorang untuk mengantri di pengobatan ponari. Dengan membayar Rp 500 ribu kepada orang tersebut ibunya si r berharap kesembuhan. Orang suruhan tersebut kemudian berangat ke tempat ponari dengan mengendarai sepeda motor, karena pada saat itu kondisi jalan tempat ponari yang rusak akhirnya harus bergelut dengan lumpur jalan yang dalamnya sekitar sedengkul orang dewasa alhasil kondisi motornya pun penuh dengan lumpur. Sampai ditempat ponari orang tersebut harus mengantri dengan ribuan penganri lainnya sehingga baru 3 hari orang tersebut mendapatkan air ponari. Berdasarkan ceritanya pengobatan dilakukan dengan cara setiap orang harus membawa wadah air sendiri dan kemudian memasukkan KTP orang yang sakit kedalam wadah tersebut yang kemudian akan dicelupi batu ajaib ponari. Saat itu katanya ada beberapa orang yang membawa air seember besar kemudian memasukkan KTP sejumlah orang kedalamnya, karena sat itu saking banyaknya orang yang mengantri. Pada saat itu setiap orang yng datang berobat dipungut biaya sebesar Rp 2000 rupiah .
Setelah perjuangan yang begitu berat orang tersebut akhirnya pulang dengan membawa hasil yang diharapkan. Ibunya si R kemudian meminum dan membasuhkan air ponari dengan harapan kesembuhan. Namun setelah meminumnya tidak dirasakan adanya perubahan terhadap penyakitnya dan kesembuhan yang selama ini dibayangkan ternyata tidak terjadi juga. Dari cerita si R saat ini orang yang tadi disuruh mengantri berobat malah mengalami kesakitan akibat kecapaian pada saat berjuang mendapatkan air ponari.
Dari cerita si R tersebut sebenarnya dapat disimpulkan bahwa penyembuhan ponari dan kehebohannya terjadi akibat adanya sugesti saja terhadap cerita yang terjadi sehingga menjadikan orang penasaran untuk datang berobat.

Bagiamana kita harus menyikapinya
Fenomena ponari memang telah menjadi bagian cerita masyarakat kita ditengah kondisi sekarang yang semakin susah. Banyaknya kemiskinan mendorong orang untuk mencari alternative kehidupan yang menawarkan keinstanan dan kemudahan. Namun kita harus berhati-hati dalam menyikapi sesuatu karena bila salah dapat terjerumus kedalam lubang kesyirikan. Dengan beberapa indikasi pengobatan ponari data menjerumuskan kita dalam kesyirikan mengharpkan sesuatu dari sesuat yang bukan dari Allah Tuhan yang maha agung. Segala sesuatu berasal dari Allah sehingga tidak layak kalau kita mengharapkan kesembuhan dari sebongkah batu ajaib. Dari beberapa cerita yang terjadi bisa menjerumuskan kita terhadap pengkultusan sesuatu yang bukan seharusnya. Cerita orang-orang yang mengambil air bekas mandi, tanah sekitar rumah, air sumur dan lain-lainnya, bukannya itu mengarah pada pengkultusan seseorang dan bukankah itu mengarah kesyirikan.
Pada akhirnya kita harus lebih bijak dan logis dalam melihat sesuatu, karena dengan sedikit saja kita terjebak akan dapat membawa kita kedalam lubang kesyirikan. Sebagai makhluk Allah kita harus terus berusaha dan berusaha dan Allah pasti melihat apa yang telah kita lakukan.


No comments:

Post a Comment