GSP dan cerita bolanya (2)

...
Halo friends postingan yang kemarin aku sudah banyak menceritakan tentang GSP san mengapa aku suka ke GSP, nah kali ini aku lanjutin lagi ya ceritanya. Sebenarnya aku mulai sering ke GSP baru sekitar 1 tahun ini aja soalnya dulu sewaktu aku masih kuliah kebanyakan saat aku main bola lebih memilih buat main di lapangan bola UNY . Tapi setelah lapangan UNY yang kini telah direnovasi , semua orang yang dulunya main bola disitu sekarang sudah pada pindah untuk main bola di depan GSP. Kalo dinget-inget saat dulu mau direnovasi itu lapangan UNY, aku jadi inget saat-saat kami coba diusir untuk tidak lagi main disitu lagi. Dulu kami sering main dilapangan UNY yang dijalan kolombo, sebelah barat fakultas olah raga UNY dan sebelah selatannya lapangan tenis UNY. Kami mainnya dilapangan pinggir lapangan bola dan dilapangan softball UNY, karena lapangan bolanya biasanya dipakai oleh anak-anak UKM UNY. Tetapi jika tu lapangan bola ndak dipakai maka kamilah yang makai, kan lumayan itung-itung bisa main bola dilapangan lebar.

Sebagian besar lapangan yang sering kita pakai main rumputnya banyak yang terkelupas dan hanya menyisakan pasir yang berdebu saat kita lagi main disitu. Pada awal pembangunan lapangan UNY, mungkin karena agak sungkan pada kita untuk mengusir maka mereka gunakan cara yang agak halus yaitu lapangan yang biasanya kita pakai dipasangin tali mengelilingi bagian lapangan yang berpasir kemudian dikasih tulisan dimohon untuk tidak memakai lapangan karena rumputnya sedang ditumbuhkan lagi, tapi karena kami semua bandel kamipun terus saja memakainya. Lama kelamaan setelah semua pagar pembatas lapangan UNY telah selesai dibangun maka kamipun tidak lagi diperbolehkan memakai lapangan tersebut. Mungkin karena bola sudah menjadi hidup kami maka akhirnya kami mencari-cari lapangan bola dan kamipun gunkan lapangan bola UNY yang berada disebelah GOR UNY. Namun cerita itupun tidak berlangsung lama soalnya lapangan UNY yang disebelag GOR pun tidak diperbolehkan untuk dipakai. Dari beberapa pengusiran tersebut kami sempet bercanda-canda "mungkin orang miskin dilarang main bola"....hahahaha.....ya mau gimana lagi daat ini lapangan bola yang gratis dudah jarang ditemui.

Setelah cerita itu berlanjut akupun tak tahu lagi temen-temen sekarang main bola dimana, karena setelah itu aku memutuskan menerima kerja disebuah perusahaan hutan di pulau sumatera. Di sana pun aku juga tidak bisa lepas dengan yang namanya bola mungkin bola sudah menjadi bagian dari hidupku kali ya, tapi ceritanya kapan-kapan aja ya......hehehe.
Mulai tahun 2007 aku kembali tinggal di yogyakarta setelah hampir 1 tahun aku tidak berhubungan dengan jogja, mungkin karena aku sudah merasa nyaman dengan yogya kali ya. Pada awalnya aku bingung mo main bola dimana ya? tapi setelah aku coba main-main ke GSP ternyata disitu banyak pula anak-anak yang main bola sehingga pada akhirnya aku putuskan buat main disitu saja. Pada awal main di GSP aku merasa agak canggung, soalnya anak-anaknya ndak ada yang aku kenal sih. Tapi setelah beberapa minggu aku main disitu aku mulai mengenal bebrapa teman yang dulunya aku temui saat main bola di UNY kini aku temui di GSP jadinya ya seperti reuni lagi deh walau cuman satu dua orang saja.
Setelah berbulan-bulan akhirnya aku mulai kenal beberapa teman baru. Suatu ketika saat mau pulang salah satu temen mengajak aku buat main fulsal di Next fulsal pada hari sabtu besoknya. Esok harinya aku coba datang buat main fulsal ama teman yang ngajak tersebut ternyata disana aku ketemu juga ama anak-anak yang sering main bola di GSP juga. mulai saat itulah aku kenal sama mereka dan sering main ama mereka karena ternyata mereka mempunyai klub sepak bola walau sebenarnya klubnya tersebut hanya sekedar buat ngumpul-ngumpul aja sih. Di klub tersebut sebenarnya aku ketemu temen lama saat dikampus dulu, dia adik angkatanku saat dikampus dulu. mulai dari dialah aku mencoba akrab ama teman-teman baruku itu. Sekarang aku sudah akrab ama mereka walau hanya saat main bola saja tapi bagiku aku sudah merasa nyaman buat main bola di GSP. Hampir tiap hari kami ketemu di GSP dan disitu tidak sekedar main bola aja, kebanyakan kami ngobrol ngalor ngidul ngomongin tentang klub favorit masing-masing walau terkadang kami juga ngomongin politik juga dan kadang-kadang juga dibumbuhin cerita-cerita sedikit jorok...hahaha...ya begitulah cowok.

Ngomongin bola di GSP rasanya tak akan habis karena akan banyak cerita yang ditemui, apakah itu cerita sedih tawa ataupun cerita serius yang mungkin banyak berseliweran. Tapi itu semua akan berakhir seperti cerita boal yang di UNY apabila pihak kampus memutuskan buat menutup lapang GSP....wah cerita yang tragis lagi.....tapi whatever lah wong yang punya lapangan mereka kok....jadi sampai saat ini terima kasih buat yang punya GSP karena masih membiarkan kita buat merangkai mimpi dalah dunia kita sendiri.....thank's 4 all

No comments:

Post a Comment